Notification

×

Iklan

Iklan

Most Popular Tags

IMM BULUKUMBA TUNTUT PEMERINTAH LURUSKAN KIBLAT BANGSA

Selasa, 19 Mei 2015 | 21.37 WIB Last Updated 2019-09-19T07:22:03Z
    Share

Bulukumba,tirtaindonesia.com. Puluhan aktivis Ikatan Mahasiswa Bulukumba menggelar aksi damai di Bundaran Teko Bulukumba (Selasa,19 Mei 2015)
Aksi damai ini bertujuan  mengkritisi  beberapa kebijakan Jokowi yang dianggapnya tidak berpihak kepada rakyat tetapi lebih pada kepentingan partai politik ataupun kepentingan asing
Koordinator lapangan Amrul Abu Khair dalam orasinya mengatakan bahwa Indonesia hari hari haus dan lapar, butuh nutrisi dari orang-orang ideal dan jujur, makanan dan minuman yang sangat mahal
untuk dibeli  rakyat, momentum kebangkitan nasional yang diperingati setiap tanggal 20 Mei adalah momen bersejarah untuk memujudkan kesejahteraan rakyat.
Indonesia hari ini berada pada pemerintahan rezim Jokowi - JK yang nota bene adalah rezim Neolib yang cover merakyat terlalu banyak retorika politik omong kosong dari rezim pemerintahan bersama koalisi Indonesia Hebat (KIH)
Katanya ingin mewujudkan berdikari, ternyata kebijakan ekonomi yang dicetuskan tak jauh dari ekonomi liberal, pemerintahan hari ini tak jauh dari pemerintahan neolib dengan cover merakyat, tututupnya
sementara itu ketua Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Bulukumba Muh.Ashar mengatakan bahwa aksi yang diadakan hari ini adalah untuk mengingatkan Jokowi konon katanya bercita-cita mewujudkan trisakti, yaitu ekonomi berdikari, nyatanya mencabut subsidi BBM yang merupakan kebijakan Neolib, liberalisasi migas sampai kesektor hilir, menciptakan rakyat miskin baru, begitupun dengan memperpanjang izin ekspor freport dan newmont yang dipaksakan walaupun belum membangun smelter melanggar UU Minerba No 4 tahun 2009
Aksi Mahasiswa tersebut dijaga ketat oleh aparat Polres Bulukumba jajaran perintis,  satuan lalu Lintas yang mengatur kendaraan karena jalur tersebut merupakan jalur padat sehingga tidak menimbulkan kemacetan
Dalam aksinya mereka membawa keranda mayat sebagai simbol matinya naluri pemerintahan rezim Jokowi-Jk
setelah puas berorasi mereka melanjutkan aksinya  ke kantor DPRD Bulukumba untuk menyampaikan aspirasinya. Namun sayang tak satupun unsur Pimpinan atau anggota DPRD yang menemui mereka, menurut penuturan salah satu  staff DPRD yang enggan namanya disebut mengatakan  mereka belum masuk.
sekitar pukul 11.30 mereka membubarkan diri dengan membawa perasaan kecewa karena wakil mereka tidak berada ditempat. (arman)