JAKARTA – Menguatnya kabar akan dilakukannya reshuffle jilid dua terhadap susunan Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo, sejumlah kalangan pun memprediksi kursi menteri yang akan diisi oleh kader Partai Amanat Nasional (PAN) yang disebut akan mendapat 2 atau 3 jatah menteri di kabinet.
Elit PAN juga sudah mulai memunculkan nama-nama kader yang potensial masuk kabinet, elit PDIP yang terus mendesak agar Menteri BUMN Rini Soemarno dilengserkan, hingga suara elit partai politik pendukung pemerintah yang keberatan jika jatah kursinya dipangkas.
Seperti dilansir JPNN (grup pojoksulsel), sebuah sumber di lingkaran Istana mengatakan, bergabungnya PAN dalam gerbong pemerintahan Jokowi – JK memang mengubah konstelasi politik di internal partai politik pendukung pemerintah. “Otomatis PAN juga akan masuk Kabinet Kerja,” ujarnya di Jakarta.
Pembahasan awal terkait jatah kursi untuk PAN pun sudah mulai dibicarakan di level presiden dan wakil presiden. Komposisi yang bakal ditawarkan kepada PAN adalah 1 kursi ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) dan dua kursi menteri.
Kursi ketua KEIN rencananya diplot untuk Ketua Majelis Pertimbangan PAN yang juga pengusaha Soetrisno Bachir. Adapun untuk kursi menteri, salah satu opsi yang disebut adalah menteri riset dan pendidikan tinggi (Menristek Dikti) yang saat ini dijabat Muhammad Natsir. ”Satu lagi kursi menteri di bidang ekonomi,” katanya.
Mereshuffle Natsir yang sempat terpilih sebagai rektor Universitas Diponegoro itu memang menjadi pilihan yang relatif aman. Meski memiliki hubungan kekerabatan dengan Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar, latar belakangnya masuk ke kabinet adalah sebagai seorang profesional dan tidak mewakili partai politik.
Sementara itu untuk kursi menteri di bidang ekonomi, masih terus dimatangkan. Sebab, ada suara-suara dari internal partai pendukung pemerintah yang kurang setuju jika PAN yang tidak ikut bersusah payah memenangkan Jokowi – JK, langsung mendapat 2 kursi menteri.
”Konstelasi politik masih sangat dinamis, jadi keputusan akhir (jatah kursi menteri untuk PAN) masih tergantung pembicaraan presiden dengan partai pendukung, bisa saja berubah di detik-detik akhir,” jelasnya
Sumber : jppn


