Sumber-WE Online
Denpasar - Bali meraup devisa sebesar 3,25 juta dolar AS dari ekspor ikan hias hidup ke pasaran luar negeri selama tahun 2014, menurun 4,52 persen dibandingkan tahun sebelumnya mencapai 3,40 juta dolar AS.
"Namun dari segi volume pengiriman matadangan ke pasaran luar negeri itu meningkat signifikan mencapai 239,56 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panasunan Siregar di Denpasar, Sabtu (7/2/2015).
Ia mengatakan, Bali selama 2014 mengekpor ikan hias hidup sebanyak 6,11 juta ekor, meningkat dibanding tahun sebelumnya yang tercatat 1,80 juta ekor. Perolehan devisa tersebut termasuk bersumber dari pengapalan koleksi akuarium bagi pencinta aneka jenis ikan hias ke mancanegara, meskipun andilnya masih kecil hanya 0,65 persen dari total ekspor Bali yang mencapai 503,82 juta dolar AS.
Ikan hias merupakan salah satu dari sembilan jenis matadagangan hasil perikanan dan kelautan yang menembus pasaran ekspor, diamping ikan tuna, kakap, kepiting, kerapu, lobster dan sirip ikan hiu.
Panasunan Siregar menjelaskan, total ekspor hasil perikanan dan kelautan Bali mencapai 113,06 juta dolar AS selama tahun 2014, turun 1,51 persen dibanding tahun sebelumnya tercatat 114,8 juta dolar AS.
Made Sukada, seorang pedagang merangkap eksportir ikan hias hidup di Denpasar menjelaskan, ekspor ikan hias hidup dari Bali dengan tujuan ke Jerman, Inggris, Perancis dan hanya sedikit ke Amerika Serikat. Pihaknya paling banyak mengekspor ikan hias hidup ke negara kawasan Eropa, disamping negara lainnya termasuk Afrika Selatan.
Perdagangan ikan hias hidup dari Bali, masih ketergantungan dari kondisi laut, sebab pengusaha belum ada berminat untuk membudidayakan ikan hias air laut untuk memenuhi permintaan pasar ekspor.
Permintaan pasar sebenarnya cukup bagus akan ikan hias hidup terutama dari para penghobi di Eropa dan sejumlah negara lainnya seperti asal Asia, Singapura, Malaysia, Jepang, Australia, Korea Selatan termasuk Rusia. Ekspor ikan hias juga disertai dengan bunga terumbu karang buatan nelayan, terutama di pesisir utara Pulau Bali itu mampu meningakatkan perolehan ekspor non migas Bali, khususnya hasil perikanan dan kelautan.
Ikan hias yang ditangkap di perairan Bali maupun daerah lainnya di Tanah Air diekspor lewat Bandara Ngurah Rai, Bali menembus pasaran mancanegara. (Ant)
Editor: Cahyo
Foto: Sufri Yuliardi
"Namun dari segi volume pengiriman matadangan ke pasaran luar negeri itu meningkat signifikan mencapai 239,56 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panasunan Siregar di Denpasar, Sabtu (7/2/2015).
Ia mengatakan, Bali selama 2014 mengekpor ikan hias hidup sebanyak 6,11 juta ekor, meningkat dibanding tahun sebelumnya yang tercatat 1,80 juta ekor. Perolehan devisa tersebut termasuk bersumber dari pengapalan koleksi akuarium bagi pencinta aneka jenis ikan hias ke mancanegara, meskipun andilnya masih kecil hanya 0,65 persen dari total ekspor Bali yang mencapai 503,82 juta dolar AS.
Ikan hias merupakan salah satu dari sembilan jenis matadagangan hasil perikanan dan kelautan yang menembus pasaran ekspor, diamping ikan tuna, kakap, kepiting, kerapu, lobster dan sirip ikan hiu.
Panasunan Siregar menjelaskan, total ekspor hasil perikanan dan kelautan Bali mencapai 113,06 juta dolar AS selama tahun 2014, turun 1,51 persen dibanding tahun sebelumnya tercatat 114,8 juta dolar AS.
Made Sukada, seorang pedagang merangkap eksportir ikan hias hidup di Denpasar menjelaskan, ekspor ikan hias hidup dari Bali dengan tujuan ke Jerman, Inggris, Perancis dan hanya sedikit ke Amerika Serikat. Pihaknya paling banyak mengekspor ikan hias hidup ke negara kawasan Eropa, disamping negara lainnya termasuk Afrika Selatan.
Perdagangan ikan hias hidup dari Bali, masih ketergantungan dari kondisi laut, sebab pengusaha belum ada berminat untuk membudidayakan ikan hias air laut untuk memenuhi permintaan pasar ekspor.
Permintaan pasar sebenarnya cukup bagus akan ikan hias hidup terutama dari para penghobi di Eropa dan sejumlah negara lainnya seperti asal Asia, Singapura, Malaysia, Jepang, Australia, Korea Selatan termasuk Rusia. Ekspor ikan hias juga disertai dengan bunga terumbu karang buatan nelayan, terutama di pesisir utara Pulau Bali itu mampu meningakatkan perolehan ekspor non migas Bali, khususnya hasil perikanan dan kelautan.
Ikan hias yang ditangkap di perairan Bali maupun daerah lainnya di Tanah Air diekspor lewat Bandara Ngurah Rai, Bali menembus pasaran mancanegara. (Ant)
Editor: Cahyo
Foto: Sufri Yuliardi