Warga tersebut tinggal di celah batu, yang menggunakan terpal 3x2 meter sebagai atap pelindung dan satu ranjang kayu sebagai tempat tidurnya.
Batu yang seukuran 3x3 meter itu dijadikan sebagai tempat berlindung dari gangguan hewan atau binatang pada siang hari atau malam hari.
Suwedi adalah bujang tua yang terpaksa tinggal di celah batu lantaran gubuknya yang salama ini tidak layak lagi ditempati saat ini karena sudah mau rubuh.
Selama ini juga Suwedi sebagai tukang manjat pohon kelapa di kampung tersebut. Tapi belakangan ini kemudian berhenti menjalani rutinitasnya itu karena usianya semakin tua.
Kini memilih sebagai buruh sapi dari warga setempat. Suwedi hanya mengangdalkan beras miskin yang berasal dari pemerintah. Meski untuk mendapatkannya beras miskin tersebut Suwedi tetap bayar.
Suwedi juga mengaku tak pernah dikunjungi pemerintah desa setempat. Tetapi ramai didatangi tim sukses calon anggota legislatif dan tim sukses calon bupati lalu untuk memberikan pilihan ke mereka.
Sumber : Tribuntimur
