Notification

×

Iklan

Iklan

Most Popular Tags

Pertama di Sulsel, KNKS Gelar Sosialisasi Pelaporan Keuangan Masjid Berbasis Website

Senin, 25 November 2019 | 23.17 WIB Last Updated 2019-11-25T15:44:38Z
    Share
Peserta Sosialisasi pelaporan Keuangan Masjid berbasis Web

bacatirta.com, Makassar -- Reaksi kecurigaan acapkali mewarnai sebuah kepengurusan pada organisasi, asosiasi dll, termasuk kepengurusan masjid karena rendahnya kesadaran literasi yang dimiliki oleh pemangku kepentingan.

Rendahnya kesadaran literasi dimaksud adalah pencatatan pengelolaan keuangan yang tidak maksimal, sebabnya budaya transparansi yang tidak terjamin. 

Pengurus masjid tidak boleh ketinggalan pada industry 4.0. ini, harus memanfaatkan kemajuan tekhnologi dalam pengelolaan keuangan yang professional.

Ketua institute akuntansi masjid Indonesia, Absar Jannatin pada sosialisasi pengembangan ekonomi masjid yang digelar oleh KNKS (Komite Nasional Keuangan Syariah) yang bekerjasama dengan MES Sulawesi Selatan mengatakan, tidak ada profesionalisme tanpa akuntabilitas dan tidak akuntabilitas tanpa system. Sabtu, 23 November 2019 di Swiss Belhotel jalan Ujung Pandang, Bontoala kota Makassar.

Sebab itu, Absar Jannatin, melatih ratusan peserta dari berbagai daerah di Sulsel bahkan datang dari provinsi tetangga tentang penggunaan aplikasi manajemen anggaran dan akuntansi yang online berbasis website.

Penggunaan aplikasi ini, menurutnya, para pengurus masjid dapat menyajikan laporan keuangan masjid yang sesuai standard pelaporan akuntansi yang proper dan tepat waktu.

“Pemanfaatan teknologi informasi dengan melakukan pelatihan penggunaan aplikasi akuntansi masjid agar memudahkan para pengurus masjid dalam melakukan pencatan dan pelaporan keuangan masjid sesuai standard pelaporan akuntansi yang proper,” ungkap bendahara masjid Al-Ikhlas pasar minggu ini

Diketahui, Absar Jannatin yang juga selaku bendahara Masjid al-Ikhlash telah mengantar masjidnya menjadi masjid pertama di Indonesia menerima sertifikat internasional dari International Organization for Standardization (ISO) pada tahun 2011 lalu.

Masjid yang berlokasi di Jalan Jati Padang Raya, RT 04, RW 03, Kelurahan Jati Padang, Kecamatan Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan (Jaksel) itu dinilai memenuhi standar dalam aspek idarah atau tata kelola administrasi dan keuangan masjid.

Salah seorang peserta sosialisasi, Abd Halim Amsur menyampaikan kesyukurannya bisa mengikuti seluruh rangkaian kegiatan ini.

“Kami sangat bersyukur bisa mengikuti seluruh rangkaian sesuai schedule apalagi ini sosialisasi pertama di Sulsel, tentu tidak semua pengurus masjid bisa ikut,” tuturnya.


Ketua Lembaga Panrita Yasmin ABD Halim Amsur bersama pemateri

Menurutnya, pengelolaan keuangan khususnya di masjid adalah area yang sangat sensitive, maka dalam mengelolanya butuh ilmu terlebih dahulu.

“Selain pengelolaan keuangan yang professional, kita juga dibekali beberapa konsep memakmurkan masjid, diantaranya, dalam pembangunan masjid itu jangan sampai hanya fokus pada fisik semata, sementara pengembangan SDM sangat mendesak untuk dilakukan,” uraiannya.

“Masjid juga didesain menjadi masjid entrepreneur, dituntut pula sebagai the power of solusition bagi jamaah sekitar, karena tidak menutup kemungkinan diantara jamaah itu ada yang terlilit utang, tenggelam masalah rentenir dan masalah sosial lainnya,” lanjutnya.

Aktifis Panrita Yasmin mengungkapkan atas materi yang ia dapatkan, pengurus masjid juga bisa menetapkan pos-pos donasi, misalnya, ada pos khusus pembangunan fisik, pemberdayaan SDM atau pendampingan kaum dhuafa dan menyantuni anak yatim piatu, jadi, dengan keridhaan para donator tinggal memilih pos-pos yang sudah disiapkan.

Bunk Aha sapaannya, mengaku, ia datang mewakili dua masjid sekaligus, masjid Nurul Iman Teratai 4 di Bulukumba dan Masjid Yasmin desa Sukamaju di kabupaten Sinjai.

Sosialisasi yang ketiga ini setelah Bukit Tinggi dan Bogor dibuka langsung oleh wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, Dr Ahmad Juwaini sebagai pengantar dan H Idris Parakkasi sebagai salah satu narasumber.



Penulis       :bunkaha
Editor         : redaksi