Notification

×

Iklan

Iklan

Most Popular Tags

Belajar Merupakan Kebutuhan dasar manusia

Rabu, 03 November 2021 | 08.12 WIB Last Updated 2021-11-12T12:52:13Z
    Share


Bulukumba, Somata.news. Proses Belajar Mengajar Pada Pondok Quran Yaspiq
Mengajar adalah salah satu tugas mulia yang di sandang oleh seorang Guru, Murobbi/Murobbiah, serta ustadz/ustadzah. Sebagai seorang muslim/muslimah mengajar bukan hanya sekedar mata pencaharian tetapi juga sebagai ladang pahala.

Mengajar adalah bagian penting dari proses pendidikan. Rasulullah  Shalallahu 'alaihu wa Sallam bersabda: “Barang siapa mengajarkan suatu ilmu, maka dia mendapatkan pahala dari orang-orang yang mengamalkannya dengan tidak mengurangi sedikit pun pahala orang yang mengerjakannya itu.” (HR Ibnu Majah).

Salah satu keutamaan mengajar yaitu beruntunglah orang-orang yang berilmu sebab Allah Subhanahu Wata'alah meninggikan derajatnya di atas manusia rata-rata. Sebuah nikmat yang tidak bisa dimiliki oleh semua orang. Oleh sebab itu, wajar jika orang yang berilmu dituntut tanggung jawab lebih karena ilmu yang dimiliki. Di satu pihak ilmu adalah nikmat untuknya, di pihak lain ilmu adalah amanah yang kelak akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah Subhanahu Wata'alah.

“…. niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat….” (Q.S. Al-Mujadilah : 11)




Yaspiq Quran di bawah naungan Yayasan Panrita Insan Quran salah satu  wadah menjalankan proses mengajar Kelas Tahfidz Sore Weekend pada hari ini sabtu (30/11/2021). Pelaksanaan ini dilakukan setiap sabtu dan minggu di Gedung Yaspiq  Jl AP.Pettarani lr 3 Kasuara Bulukumba.


Peserta didik Yaspiq Quran berkesempatan mendapatkan Uztadzah baru untuk mengajar mereka pada hari ini, Peserta didik Yaspiq juga antusias, dan bersemangat menjalankan aktivitas hapalan bersama Ustadz/Ustadzahnya. Sebagaimana seorang muslim/muslimah yang menuntut ilmu di tulisakan pada perintah untuk terus menerus membaca ada dalam QS. Al ‘Alaq ayat 1-5.


"Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmu lah yang Mahamulia. Yang mengajar manusia dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al ‘Alaq 96:1-5)


Ketika ayat ini turun, Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihu wa Sallam diperintahkan oleh Allah untuk belajar membaca dikarenakan ketika itu beliau masih buta huruf aksara. Dengan usaha yang kuat dalam belajar membaca dari ayat qur’aniyah (ayat yang tertulis) dan ayat kawliyah (ayat yang tidak tertulis atau telah nampak di alam), ia dapat menghasilkan ilmu fikih, akhlak, hukum-hukum dan lainnya dari ayat-ayat qur’aniyah dan menghasilkan ilmu sains seperti astronomi, biologi, kimia dan ainnya dari ayat-ayat kawliyah.


Berkaca dari hal ini, tentu kita yang telah dapat membaca dengan lancar tentu harus memanfaatkan hal ini sebaik mungkin untuk mempelajari mengenai segala macam hal yang ada di sekitar kita agar ke depannya kita menjadi pribadi yang lebih bersyukur dan menjadi pemerhati alam yang baik dan bermanfaat.