Notification

×

Iklan

Iklan

Most Popular Tags

PEMBANGUNAN JEMBATAN ALLIMBANGENG MOLOR, WARGA DI BILA UGI IKUT KENA IMBASNYA

Selasa, 14 April 2015 | 16.29 WIB Last Updated 2015-04-15T08:36:35Z
    Share


Kondisi ruas jalan di Bila Ugi, desa Salotengnga yang dikeluhkan oleh warga (Foto: Rian)

Sabbangparu, Wajo. TirtaIndonesia.com -- Warga dusun Bila Ugi desa Salotengnga kembali harus gigit jari menanti perbaikan jalan yang tak kunjung mendapatkan perhatian serius dari pemerintah. Masyarakat pun bosan dengan janji-janji yang diumbar. Kondisi jalanan yang berlubang ini sangat mengganggu kelancaran transportasi warga terutama pada saat musim hujan. Laju kendaraan hanya secepat ‘kura-kura’.

Masyarakat juga menceritakan bahwa Pemerintah Daerah berjanji akan mengadakan perbaikan jalan di daerah tersebut setelah jembatan Allimbangeng selesai dikerjakan. Tetapi melihat pembangunan jembatan terkesan lambat, warga di dusun Bila Ugi masih perlu bersabar lebih lama lagi. (berita terkait Pembangunan Jembatan terancan Molor, Warga Keluhkan Jalanan Becek dan Berlumpur)

Selama ini pemerintah setempat telah berupaya dengan menambahkan tanah dan kerikil tetapi karena seringnya terjadi banjir yang melanda daerah tersebut, sehingga kerikil yang sudah ditimbun kembali hanyut oleh arus banjir,” ungkap salah seorang warga. Jadi, mimpi masyarakat memiliki jalan yang layak dan beraspal kembali harus tertunda.

Berbagai tanggapan warga lainnya juga bermunculan dalam mengeluhkan kondisi tersebut. “Sudah sangat memprihatinkan, apalagi banyak truk pengangkut gabah yang berlalu lalang di jalan ini, sehingga memperparah kondisi jalanan, imbuh warga lainnya. Mereka juga menuturkan bahwa penyebab pasti kerusakan jalan ini disebabkan oleh banjir, aspal yang tipis mudah digerus oleh air sehingga aspal berlubang bahkan longsor di beberapa titik jalan.

Jalanan yang sudah amblas di sisi kiri (Foto: Rian)
Kondisi rusaknya jalanan tersebut memang sangat memprihatinkan. Bahkan di beberapa titik, ada bagian yang sudah amblas sehingga dikhawatirkan kalau masyarakat tidak hati-hati akan terjerembab ke jalanan yang amblas itu. Keadaan itu diketahui oleh tim Tirtaindonesia.com saat melakukan tinjauan langsung ke lokasi tersebut.

Warga sangat berharap kepada pemerintah, baik pemerintah desa maupun pemerintah daerah untuk lebih serius dalam menanggapi kondisi tersebut, mengingat jalanan tersebut merupakan akses satu-satunya untuk menuju pusat kota kabupaten. Bahkan tak jarang pula warga dari kabupaten sebelah, Soppeng, menggunakan jalanan tersebut sebagai jalur alternatif bila mereka hendak ke kota Sengkang.


Laporan : Firman / Agus