Notification

×

Iklan

Iklan

Most Popular Tags

Biden Akan Membalikkan Larangan Muslim Pada Hari Rabu

Sabtu, 20 Maret 2021 | 00.22 WIB Last Updated 2021-03-19T16:22:43Z
    Share

 Presiden AS yang akan datang Joe Biden berencana untuk membatalkan 'larangan Muslim' sebagai bagian dari perintah eksekutif segera setelah dia menjabat minggu ini.

Langkah tersebut akan mengakhiri pembatasan yang diberlakukan Donald Trump pada imigrasi ke AS dari beberapa negara mayoritas Muslim saat dia menjabat.

Menjelang pelantikan Biden pada Rabu, 20 Januari, Kepala Stafnya Ron Klain telah menyerahkan memo kepada anggota senior tim presiden yang akan datang.

Memo itu menguraikan rencana 10 hari pertama Biden menjabat. Selain pencabutan 'larangan Muslim', Biden juga akan bergabung kembali dengan perjanjian iklim Paris dan mewajibkan mengenakan masker di properti federal dan selama perjalanan antarnegara.


Biden juga akan memperpanjang jeda pembayaran pinjaman siswa dan memperpanjang tindakan yang mencegah penggusuran mereka yang berjuang selama pandemi.

"Tindakan eksekutif ini akan memberikan bantuan kepada jutaan orang Amerika yang berjuang dalam menghadapi krisis ini," kata Klain dalam memo tersebut.

'Presiden terpilih Biden akan mengambil tindakan - tidak hanya untuk membalikkan kerusakan paling parah dari pemerintahan Trump - tetapi juga untuk mulai memajukan negara kita,' tambahnya.

Biden juga akan berusaha memberikan jalan menuju kewarganegaraan bagi jutaan imigran yang saat ini berada di AS secara ilegal, menurut pengarahan tersebut, seperti dilansir AP News.

Ali Noorani, presiden Forum Imigrasi Nasional, mengatakan kepada layanan berita bahwa imigran akan ditempatkan pada jalur delapan tahun. Biden juga akan menempatkan fokusnya pada penyatuan kembali anak-anak yang terpisah dari keluarga mereka di perbatasan.

Selain itu, dia akan mengesahkan rencana stimulus $ 1,9 triliun untuk membantu ekonomi negara pulih dari efek pandemi virus corona. Ini harus disahkan oleh Kongres untuk 'pencapaian penuh' dari tujuan Biden, tulis Klain dalam memo itu.