Tirtaindonesia, melaporkan reaksi
pegawai khususnya para dokter umum, dokter gigi, parmasi dan laporan dari
Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Maros pada hari kamis, 5 Februari 2015 pukul
14:00 WITA.
Reaksi kontroversi tersebut mulai terjadi ketika SK Mutasi tersebut
bocor melalui ulah staf Kominfo Maros yang melakukan perubahan pada data
pegawai melalui check clook, padahal SK tersebut belum di tanda-tanganii oleh
Bupati. Menurut “Rusli, S.Kep,M.Kes” Kepala Seksi Kepegawaian Dinas Kesehatan
Maros yang sempat dikompirmasi mengatakan bahwa dirinya tidak tau menahu
tentang mutasi tersebut, Lanjut Rusli, memang sebelumnya terdengar kabar ada SK
mutasi yang beredar hanya saja dirinya tidak percaya pasalnya sudah mencari
data pengusulan mutasi di kantornya terjata tidak ditemukan bahkan tidak ada
satupun pejabat di kantor dinas kesehatan maros yang mengaku sebagai aktor
dalam mutasi tersebut.
Menurut Ketua Forum Komunikasi Kepala Puskesmas Maros
“Muhammad Hatt” mengatakan sebenarnya mutasi itu biasa dan tidak perlu
dipersoalkan jika konsepnya jelas yakni mereka dimutasi dalam kepentingan
pembinaan atau pengembangan dengan mempertimbangkan aspek kesejahteraan
pegawai.
Lanjut Hatta’ mutasi kali ini tidak memiliki konsep yang jelas, bahkan
terkesan bukan mutasi, akan tetapi Rotasi Pegawai sehingga terjadi reaksi
penolakan untuk dimutasi.
Keterangan salah
satu pegawai (hr) yang masuk dalam daftar mutasi, mengatakan bahwa dirinya sudah bekerja aktif didaerah puskesmas terpencil
selama sepuluh tahun, dan berharap dapat di mutasi minimal lebih dekat dengan
tempat tinggalnya, namun yang diharapka ternyata malah merugikan saya.
Lain lagi dengan PD
yang merasa keberatan dikirim ke Puskesmas yang lebuh jauh soalnya dirinya
tidak pernah melakukan kesalahan bahkan kinerjanya sangat bagus (kata
teman-temannya). Bahkan tidak jarang dari mereka yang dimutasi menghadap ke
BKD, dan Ke Kepala Dinas Kesehatan dengan derai air mata yang tidak ada
solusinya. Menurut Ketua Forum Kapus “Hatta” setelah berkoordinasi dengan
Kepala DInas Kesehatan Maros “dr.H.A.Firman Jaya” bahwa kadis kesehatan akan
membahas secepatnya hasil mutasi tersebut bersama dengan para kepala Puskesmas. ILO