Jakarta- Penyuluh Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Malang Yusuf Nugraha Aditya menyatakan para pengedar obat-obatan terlarang atau narkoba saat ini sudah cukup pintar untuk mengelabui petugas dan menarik calon mangsanya.
"Oknum pengedar narkoba sekarang ini sudah pintar-pintar. Mereka menjual narkoba dengan kemasan cukup menarik dan harganya pun juga 'miring', bahkan ada yang memberikannya dengan cuma-cuma untuk menggaet mangsa," ungkap Yusuf.
Ia mengemukakan itu, ketika memberikan penyuluhan tentang narkotika, psikotropika dan zat adiktif di depan warga Desa Mulyoarjo, Lawang, Kabupaten Malang yang diselenggarakan mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Sabtu (15/08/2015).
Ia mengatakan saat ini sudah marak bentuk lain dari narkoba maupun obat-obatan terlarang (psikotropika) yang beredar di kalangan masyarakat, seperti pil ekstasi yang dikemas menarik layaknya permen atau berbentuk "cookies".
Oleh karena itu, masyarakat tidak perlu takut untuk melaporkan kepada BNN jika menemukan siapapun pengguna data pengedar narkoba di lingkungan masing-masing.
"Jika masyarakat mau melaporkan pada kami, pasti kami akan menindaklanjuti dan kami pasti akan melakukan rehabilitasi secara gratis kepada mereka. Masyarakat tidak perlu khawatir, apalagi takut untuk melaporkannya," ujar Yusuf.
Ia mengemukakan di Kabupaten Malang yang menjadi pengguna narkoba rata-rata adalah usia remaja.
"Angka pengguna narkoba dikalangan remaja ini harus bisa kita tekan, bahkan dihilangkan. Oleh kareananya, sosialisasi untuk pencegahan terus kita lakukan secara intensif dan bagi yang sudah menjadi korban harus dilakukan rehabilitasi," ucapnya.
Sementara Koordinator Divisi Kesehatan KKN 38 UMM di Desa Mulyoarjo Evi Dian Puspitalise mengatakan penyuluhan ini dimaksudkan agar warga desa dapat mengenal dan menjauhi barang-barang terlarang tersebut, sebab masyarakat desa cenderung rentan dan mudah dipengaruhi oleh hal-hal yang baru (TI/rimanews)
"Oknum pengedar narkoba sekarang ini sudah pintar-pintar. Mereka menjual narkoba dengan kemasan cukup menarik dan harganya pun juga 'miring', bahkan ada yang memberikannya dengan cuma-cuma untuk menggaet mangsa," ungkap Yusuf.
Ia mengemukakan itu, ketika memberikan penyuluhan tentang narkotika, psikotropika dan zat adiktif di depan warga Desa Mulyoarjo, Lawang, Kabupaten Malang yang diselenggarakan mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Sabtu (15/08/2015).
Ia mengatakan saat ini sudah marak bentuk lain dari narkoba maupun obat-obatan terlarang (psikotropika) yang beredar di kalangan masyarakat, seperti pil ekstasi yang dikemas menarik layaknya permen atau berbentuk "cookies".
Oleh karena itu, masyarakat tidak perlu takut untuk melaporkan kepada BNN jika menemukan siapapun pengguna data pengedar narkoba di lingkungan masing-masing.
"Jika masyarakat mau melaporkan pada kami, pasti kami akan menindaklanjuti dan kami pasti akan melakukan rehabilitasi secara gratis kepada mereka. Masyarakat tidak perlu khawatir, apalagi takut untuk melaporkannya," ujar Yusuf.
Ia mengemukakan di Kabupaten Malang yang menjadi pengguna narkoba rata-rata adalah usia remaja.
"Angka pengguna narkoba dikalangan remaja ini harus bisa kita tekan, bahkan dihilangkan. Oleh kareananya, sosialisasi untuk pencegahan terus kita lakukan secara intensif dan bagi yang sudah menjadi korban harus dilakukan rehabilitasi," ucapnya.
Sementara Koordinator Divisi Kesehatan KKN 38 UMM di Desa Mulyoarjo Evi Dian Puspitalise mengatakan penyuluhan ini dimaksudkan agar warga desa dapat mengenal dan menjauhi barang-barang terlarang tersebut, sebab masyarakat desa cenderung rentan dan mudah dipengaruhi oleh hal-hal yang baru (TI/rimanews)