Jakarta - Trigana Air diduga menabrak gunung di Distrik Okbape, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua pada Minggu (16/8) lalu. Perusahaan pesawat Prancis, ATR, sudah menerima kabar tersebut dan menyatakan siap membantu proses pencarian.
"ATR telah menerima laporan hilangnya kontak penerbangan IL257 Trigana Air. Kami siap membantu pihak otoritas penerbangan," terang keterangan tertulis dari ATR yang diterima detikcom, Senin (17/8/2015).
Pesawat ATR merupakan sebuah pesawat penumpang regional jarak pendek bermesin twin-turboprop yang dibuat pada tahun 1984. Pesawat ini terbang pertama kali pada 16 Agustus 1984 silam.
Terdapat sekitar 90 kursi penumpang dalam pesawat ATR. Hingga kini ATR telah berhasil menjual pesawat besutannya sebanyak 1.500 unit yang terbang di 90 negara.
Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat berjenis ATR 42 dengan nomor registrasi PK-YRN lepas landas dari Bandara Sentani Jayapura pukul 14.22 WIT dengan waktu tiba diperkirakan di Oksibil 15.04 WIT.
Pada pukul 15.00 WIT Bandara Oksibil melakukan kontak dengan pesawat namun tidak ada jawaban. Kemenhub lalu merilis informasi masyarakat yang menyebutkan pesawat menabrak Gunung Tangok.
Belum ada laporan soal sudah ditemukannya badan pesawat. Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw menyebut ada 10 personel Polri, 5 anggota TNI dan 10 orang masyarakat yang ikut melakukan pencarian.
Pencarian badan pesawat yang dipimpin Kapolres Pegunungan Bintang ini juga belum membuahkan hasil.
(ti/detik.com)