TirtaIndonesia.com, Makassar -- KOKAM SULSEL mengecam keras perayaan natal nasional yg dilaksanakan dikupang NTT dg mengumandankan adzan saat lagu - lagu rohani kristen sementara dinyanyikan,ini adalah bentuk penistaan agama yg dibungkus dengan toleransi yg secara de facto diakui oleh pemerintah karena dilakukan dihadapan presiden dan para menterinya
Penyataan sikap itu disampaikan Muh. Ikbal Melalui relasenya (Minggu, 2 Januari 2016)
hamiYang menurutnya bahwa apa yang dilakukan oleh presiden itu keliru. " itu salah memahami agama. olehnya itu komando kesiap siagaan Angkatan Muhammadiyah menghimbau kepada PWM,PDM,PWPM&PDPM Se Sulsel agar bersatu melakukan aksi dan melaporkan kejadian tersebut kepada POLDA SULSEL, Kokam juga akan berkordinasi dengan Ormas Islam lain seprti FPI,BKPRMI,HTI,dll untuk menyikapi peristiwa ini.kegiatan mencampur aduk kegiatan keagamaan sepert ini adalah bentuk pluralisme agama yg berbuah sinkritisme yg berorientasi kepada pelemahan aqidah ummat islam yg diharamkan oleh Allah Swt dan telah difatwakan keharamannya oleh MUI. tutupnya dalam realenya. (sofyan)