Jakarta - Hasil survei dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pimpinan Denny JA menunjukkan elektabilitas calon petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) mengalami penurunan. Menurut tim pemenangan kandidat lainnya Anies Baswedan-Sandiaga Uno hasil survei ini bisa dijadikan referensi bahwa warga Jakarta tak menginginkan Ahok untuk memimpin kembali.
"Saya dari dulu udah bilang, bahwa Ahok itu udah enggak laku di Jakarta. Tren elektabilitas Ahok memang terus turun. Ini berarti apa? Ahok memang sudah tak diinginkan lagi. Dia kan hanya mengandalkan program yang akan dilanjutkan, sementara program dia banyak yang enggak berhasil," kata Sekretaris Tim Pemenangan Anies-Sandi, Syarif, saat berbincang, Selasa (4/10/2016).
Syarif meyakini, elektabilitas duet Anies-Sandi akan bisa melesat dalam beberapa waktu ke depan. Tim pemenangan akan bekerja keras menawarkan program baru yang bisa dirasa manfaatnya oleh warga Jakarta.
"Kita kan menawarkan gagasan. Kalau kita mau membangun, kita bisa membangun dengan cara yang berbeda dengan Ahok. Tentu dengan cara komunikasi yang lebih baik dan sebagainya," ungkapnya.
Dalam survei itu, LSI memprediksi Pilgub DKI akan berjalan dua putaran. Syarif tak sepenuhnya setuju, justru dia meyakini Ahok akan tumbang hanya dalam satu putaran.
"Kalau memang Ahok tidak menunjukkan sesuatu perbaikan, artinya dia masih seperti itu, justru kita optimistis bisa menang satu putaran. Tentu dengan cara berusaha menarik pemilih dari grassroot ya," ujarnya.
"Jadi saya tidak sepenuhnya senang ya dengan hasil survei ini, tetapi kita tidak menjadikan ini sebagai satu-satunya pedoman. Tapi dari hasil ini bisa menjadi cambuk untuk kita agar bekerja lebih keras untuk memenangkan Anies-Sandi," imbuhnya.
Dari hasil survei LSI, 3 pasangan kandidat, pasangan Ahok-Djarot memuncaki peringkat dengan elektabilitas 31,4 persen. Peringkat kedua diisi oleh Anies-Sandiaga dengan elektabilitas 21,1 persen. Kemudian di posisi ketiga ada Agus-Sylviana dengan elektabilitas 19,3 persen. Responden yang belum menentukan pilihan sebesar 28,2 persen.
"Dari pemilih belum tetap masih ada 28,2 persen. Jika kita distribusikan ke ketiga calon, tidak mencapai 50 persen. Siapapun calon yang ada saat ini berpotensi dua putaran," ujar peneliti LSI Adjie Alfaraby dalam konferensi pers hasil temuan dan analisis survei nasional Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA 'Ahok Potensial Kalah?' di Graha Dua Rajawali – Lingkaran Survei Indonesia, Jl Pemuda No 70, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa, (4/10/2016)
sumber : detik.com