Notification

×

Iklan

Iklan

Most Popular Tags

PROYEK PEENGERUKAN SEDIMEN & TANGGUL PERMANEN TIDAK JELAS

Jumat, 27 Agustus 2021 | 18.57 WIB Last Updated 2021-08-27T11:05:01Z
    Share


Bacatirta;luwu utara
-Persatuan Mahasiswa Indonesia Luwu Utara Geruduk Kantor Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang di Makssar. 


Kamis, 26/08/2021 Sejumlah mahasiswa yang berasal dari luwu utara (PEMILAR) menyambangi kantor Balai Besar wilayah sungai pompengan jeneberang yang beralamat di jl. Sekolah guru perawat No. 3 Kota makassar Guna mempertanyakan proses normalisasi dan tanggul permanen yang statusnya belum jelas.


Aksi yang di gelar mahasiswa itu adalah bentuk keresahan masyarakat terkait tidak adanya program normalisasi (pengerukan sedimen) dan tanggul permanen dalam 7 program hingga tahun 2025 yang di paparkan BBWS PJ saat webminar.


Dalam orasinya Jendral Lapangan Adhy Husain mangatakan pihak balai dan pemda lutra terkesan menutup diri dalam proses perencanaan recovery kota masamba sebab tidak ada sosialisasi sebelum menentukan program tersebut dan seharusnya mereka mempertimbangkan kondisi sungai yang posisinya lebih tinggi dari pemukiman. “Ketika banjir Kondisi air itu sudah sejengkal dari jembatan, pihak balai harus berani menggaransikan jembatan itu tidak putus” 


“Tanggul urugan batu itu sifatnya darurat (semi permanen) apalagi hanya di tumpuk di atas tumpukan pasir bukan dasar sungai otomatis mudah terjadi erosi apabila debit air sungai meningkat, harusnya BBWS dan pemda lutra mempertimbangkan hal ini dalam perencanaan jangka panjang” lanjut Kabid PPD Pemilar tersebut.



Di sisi lain Ketua PP Pemilar Zulkifly Hatta juga mengatakan Pemerintah daerah kab. luwu utara tidak serius menangani kota masamba setahun pasca bencana, “kami menilai pemerintah daerah kab. luwu utara tidak serius menjalankan program 100 hari kerjanya. terbukti saat Audiens. pihak balai mengatakan pihaknya selalu menunggu kordinasi oleh pemda lutra untuk melakukan sosialisasi ke masyarakat terkait pembebasaan lahan dan memang itu tanggung jawab pemda lutra.

Harus nya dari awal sebelum pekerjaan mulai di lakukan mediasi ke masyarakat, pemda, dan pihak balai agar kejadian yang seperti sekarang tidak terjadi.

Yang kita inginkan adalah kaleborasi dengan cara melibatkan semua pihak agar terjadi konsensus sosial di dalam nya sehingga benar benar dapat menciptakan luwu utara bangkit yang sesungguhnya.” Ungkapnya. mukhtar